Sunday, November 6, 2016

Potret Pembangunan Pariwisata di Indonesia: Pencapaian dan Tantangan

 Potret Pembangunan Pariwisata di Indonesia: Pencapaian dan Tantangan


Pariwisata merupakan salah satu sektor yang ikut menopang perekonomian Indonesia. Hal tersebut dikarenakan pariwisata turut menyumbang dalam pemasukan devisa, membantu menciptakan lapangan kerja baru hingga ikut berperan pada pemerataan pembangunan. Berbicara mengenai pembangunan, alangkah baiknya apabila kita memahami makna dari pembangunan itu sendiri. 

Alexander mendefinisikan pembangunan sebagai proses perubahan yang mencakup seluruh sistem sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelembagaan dan budaya. Sementara itu, Portes menjelaskan pembangunan adalah transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Ahli-ahli lain juga memiliki definisi yang berbeda tentang pembangunan, namun inti atau benang merah dari pembangunan ialah adanya proses perubahan menuju sesuatu yang lebih baik.


Destinasi Wisata di Indonesia


Pembangunan dan Kebijakan Pariwisata di Indonesia Era Jokowi-Jusuf Kalla

Kembali menuju pariwisata, pembangunan pariwisata bisa diartikan adanya kinerja dan sejumlah kebijakan pemerintah di bidang pariwisata yang bertujuan membuat sektor pariwisata di Indonesia berkembang lebih baik daripada sebelumnya. Pada masa kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla, pariwisata menjadi sektor yang diperhitungkan. Percepatan pengembangan 10 destinasi wisata pun mulai digarap, yang meliputi Candi Borobudur, Mandalika-Labuan Bajo, Gunung Bromo-Tengger, Gunung Semeru, Kepulauan Seribu, Danau Toba, Wakatobi, Tanjung Lesung, Morotai dan Tanjung Layang. Pembangunan infrastruktur destinasi wisata prioritas itu rencananya akan selesai di tahun 2019. Kebijakan lain di bidang pariwisata yaitu memberikan Bebas Visa Kunjungan kepada 169 negara. Sejak dimulainya penerapan bebas visa pada Juni 2015 lalu, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 6.977.209 orang. Jumlah tersebut masih belum mencapai target kunjungan 12 juta wisatawan.


[Infografis oleh Penulis]

Pemerintah juga telah mengeluarkan dana bagi pengembangan infrastruktur dan promosi pariwisata hingga 5,6 triliyun. Promosi di bidang pariwisata tersebut paling gencar dilakukan terhadap negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dan negara di Asia Timur yang meliputi China, Jepang dan Korea. Selain itu, gebrakan baru di bidang pariwisata adalah mengenai Cabotage, Jika dulu hanya kapal-kapal pesiar yang berbendera Indonesia yang boleh menaikkan dan menurunkan penumpang, sekarang kapal-kapal asing dapat melakukan hal yang sama. Tujuannya ialah membuka peluang datangnya wisatawan mancanegara dalam jumlah besar dengan kapal pesiar untuk melakukan pariwisata di Indonesia. Sejumlah pembangunan dan kebijakan-kebijakan baru yang telah dibuat di bidang pariwisata tersebut sebenarnya masih mempunyai banyak pekerjaan rumah (PR). Adanya tantangan berupa PR-PR tersebut perlu segera diatasi agar pariwisata di Indonesia semakin maju ke depannya.

Tantangan Pembangunan Pariwisata Indonesia

Infrastruktur menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan pariwisata suatu negara. Apabila infrastruktur negara sudah baik, maka pariwisata akan berjalan dengan lancar pula. Kita tentu tidak bisa memungkiri jika ingin menuju destinasi-destinasi wisata membutuhkan akses baik melalu jalan, pelabuhan dan bandara. Akses suatu tempat wisata dalam hal ini perlu didukung infrastruktur yang memadai. Infrastruktur Indonesia di tahun 2012 misalnya, masih berada di posisi ke-90 dari 139 negara. Tentu infrastruktur perlu diperbaiki dan dibangun agar daya saing pariwisata Indonesia pun meningkat. 

Selain berfokus mengenai pembangunan yang kasat mata seperti infrastruktur pariwisata, hal yang tidak boleh dilupakan adalah pembangunan dari segi kualitas manusia yang bekerja di sektor pariwisata itu sendiri. Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pariwisata perlu menjadi perhatian. Pasalnya, dalam tingkat ASEAN pada tahun 2015 saja, kualitas SDM Indonesia masih berada di peringkat kelima. Posisi pertama sampai keempat diduduki oleh Singapura, Malaysia, Thailand dan Filiphina. Pada tingkat dunia, Indonesia berada di posisi ke-53 dari 141 negara, sementara itu negara tetangga kita (Singapura) sudah berada di peringkat ke-3 dan Filiphina ke-42. Kualitas SDM salah satunya dapat dilihat dari penguasaan bahasa asing. Selain dibekali bahasa asing internasional seperti Bahasa Inggris, penting juga bagi pelaku sektor wisata menguasai bahasa lain di luar Bahasa Inggris. Penggunaan teknologi informasi juga perlu ditingkatkan di kalangan pelaku wisata. Sekarang kita berada di era teknologi informasi dimana penguasaan atas teknologi sangat dibutuhkan termasuk dalam pengembangan sektor pariwisata. Kemampuan manajerial juga penting mengingat hal ini berhubungan langsung bagaimana pelaku wisata berhadapan dan memperlakukan wisatawan. 

Branding juga menjadi faktor yang ikut mempengaruhi pembangunan pariwisata. Tanpa adanya branding, destinasi wisata prioritas yang ditetapkan akan kurang berkembang. Selama ini, branding tempat wisata Indonesia yang kuat adalah Bali. Branding yang kuat dan gencar Bali tersebut dapat ditiru oleh pemerintah untuk diterapkan di destinasi-destinasi wisata lainnya. Branding destinasi-destinasi wisata berkaitan dengan kesan-kesan yang didapatkan oleh wisatawan saat melakukan kunjungan. 

Promosi pariwisata di Indonesia juga masih terbilang kurang. Soal kekayaan dalam hal budaya dan alam Indonesia tidak perlu diragukan. Namun, promosi agar negara-negara lain lebih tahu dan mengenal pariwisata di Indonesia sebaiknya lebih gencar dilakukan. Apabila selama ini promosi dilakukan secara formal misalnya melalui presentasi/paparan Kementerian Pariwisata dan dinas terkait di negara lain, akan lebih meluas efeknya jika melibatkan peran dari aktor-aktor non-negara. Misalnya dengan melibatkan insan perfilman untuk membuat film berskala internasional yang mengambil setting tempat di Indonesia. Selain itu, dengan menggandeng sektor swasta lain dalam promosi pariwisata juga akan membantu kegiatan promosi pariwisata Indonesia.

Terakhir adalah 2 faktor penting yang mendasar namun tidak kalah pentingnya dibandingkan faktor-faktor lain yaitu soal keamanan dan kebersihan. Keamanan menjadi hal yang dibutuhkan oleh wisatawan ketika mengadakan kunjungan ke negara lain. Tanpa didukung keamanan negara yang baik, akan membuat wisatawan ragu memilih Indonesia sebagai destinasi wisatanya. Begitu halnya dengan masalah kebersihan, fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan masalah kebersihan perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Berkaitan dengan kebersihan, infrastruktur terkait penanganan sampah dan sanitasi juga perlu dibangun. Hal tersebut penting mengingat kebersihan mampu menjadi faktor yang mempengaruhi daya saing pariwisata antara negara satu dengan negara lainnya. Pada tahun 2012, Indonesia berada di posisi 120 dari 138 negara dari segi kebersihan. Berdasarkan data tersebut, kita bisa melihat tingkat kebersihan di Indonesia masih rendah. Kebersihan juga memiliki hubungan dengan masalah kesehatan. Apabila suatu negara mempunyai banyak masalah-masalah kesehatan, para wisatawan kemungkinan besar akan memilih berwisata di negara atau lokasi lain dengan kondisi kebersihan dan kesehatan yang terjamin. Indonesia dalam hal keamanan, kebersihan dan kesehatan perlu melakukan perbaikan demi menggaet lebih banyak wisatawan. 

Pembangunan Pariwisata dan Tugas Kita 

Pembangunan di bidang pariwisata memang menjadi program pemerintah, lantas adakah hal yang dapat kita lakukan sebagai bagian dari warga negara Indonesia? Tentu saja ada dan beraneka rupa macamnya. Kita bisa ikut melakukan promosi tempat-tempat wisata di Indonesia melalui media yang kita miliki. Disamping itu, kita dapat menjadi pembayar pajak yang baik sehingga pendapatan dari pajak dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur pariwisata. Menjaga kebersihan dan tidak memicu hal-hal yang mengganggu keamanan di negara maupun di lingkungan masing-masing juga dapat kita lakukan. Maka, pembangunan pariwisata Indonesia sejatinya membutuhkan kinerja pemerintah termasuk partisipasi kita sebagai bagian dari Indonesia tercinta. 


Sumber :


No comments:

Post a Comment

Udang Tahu Saus Skippy® Peanut Butter

Saya dari dulu memang menyukai hobi masak. Bahkan sewaktu masih kuliah pun, saya lumayan sering memasak makanan sendiri, alih-alih memb...